KEAJAIBAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD)

  • Murtiana Ningsih Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Pendidikan Mandalika
Keywords: Inisiasi, Menyusu, Dini

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah dilahirkan dan disusui selama satu jam atau lebih. Prinsipnya, IMD merupakan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi, bayi ditengkurapkan di dada atau di perut ibu selekas mungkin setelah seluruh badan dikeringkan. IMD memeberikan keajaiban yang luar biasa baik bagi bayi mupun ibu. Bagi ibu keajaiban yang langsung dirasakan yaitu ibu merasa rileks hal ini akan mengurasi rasa nyeri pada saat pengeluaran plasenta keajaiban yang lain yaitu peningkatan kontraksi uterus sehingga mencegah terjadinya perdarahan pada ibu. Bagi bayi refleks hisapan dan latihan menelan pada satu jam pertama akan sangat membantu untuk pengeluaran colostrum yang sangat bermanfaat untuk kekebalan bayi. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey analitik dengan pendekatan desain Cross sectional, Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Harapan Keluarga karena capaian pelaksaan IMD masih rendah dimana pada satu tahun terakhir yaitu pada tahun 2019 tercatat capaian IMD hanya 52% masih jauh dari target yang ditetapkan, variabel pada penelitian ini yaitu riwayat paritas, pengetahuan ibu dan pelaksanaan IMD. Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder dimana populasi pada penelitian ini yaitu ibu yang melahirkan dengan persalinan normal sedangkan sampel penelitian menggunakan sampel jenuh. Hasil penelitian didapatkan bahwa bahwa terdapat 36 ibu dengan pengetahuan baik melakukan IMD dengan nilai P-Value sebesar 0,006 pada CI 95% dimana dari 36 ibu tersebut mempunyai riwayat paritas rendah yaitu memiliki anak kurang atau sama dengan 2. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu mempunyai peranan penting terlihat dari nilai Ratio Prevalensi sebesar 1,615 yang berarti bahwa ibu yang mempunyai pengetahuan baik tentang IMD cenderung akan melakukan IMD sebesar 1, 615 dibandingkan dengan ibu yang mempunyai pengetahuan kurang dan rendah, demikian pula dengan riwayat paritas, ibu dengan paritas rendah lebih termotivasi untuk melakukan hal hal yang bermanfaat untuk bayinya sedangkan ibu dengan paritas tinggi cenderung kurang termotivasi dan merasa kelelahan setelah selesai persalinan terlebih jika ada penyulit persalinan. Saran yang bisa diberikan yaitu meningkatkan edukasi dan motivasi kepada ibu sejak dari kehamilan tentang pentingnya pelaksanaan IMD, tehnis dan manfaat IMD baik bagi ibu maupun bayi.

Published
2021-03-31
Section
Articles